twitter


Assalamu’alaikum wr. Wb.

Melihat kondisi musholla FMIPA yang berada di gedung G sekarang, nampaknya musholla tersebut kurang terawat dengan baik tidak seperti musholla-musholla yang ada di fakultas lain. Hal tersebut dimungkinkan karena kurangnya kepedulian para mahasiswa FMIPA dalam menjaga dan merawat kebersihan musholla tersebut. Padahal kita sebagai umat islam harus senantiasa menjaga kebersihan tempat ibadah kita,karena kebersihan tempat ibadah maupun pakaian sholat merupakan salah satu syarat sahnya sholat.

Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap lingkungan,alangkah baiknya jika kita menjaga dan merawat musholla yang ada,misalnya saja dengan membersihkan musholla setiap hari secara bergilir,merawat peralatan-peralatan yang ada di musholla,dll. Agar musholla tampak bersih dan indah.

Berikut adalah rancangan yang telah saya buat untuk mengupayakan agar musholla selalu terlihat bersih, indah, dan peralatannya pun nampak rapi:
• Di dalam musholla diberi almari untuk tempat buku-buku sebagai sarana perpustakaan, yang mana buku-bukunya mencakup Al-Qur’an berserta terjemahannya, tafsir atau hadits, buku tentang kehidupan para remaja yang dilandasi dengan ajaran Islam, buku agama yang bias dipakai sebagai buku panduan mata kuliah agama, buku tentang cara sholat, dll.
• Diberi almari kecil untuk tempat mukena, sehingga mukena bias tertata dengan rapi dan penjadwalan bagi pengurus fosif dalam pencucian mukena setiap minggunya atau setiap dua minggu sekali agar mukena tetap bersih.
• Di sekeliling dinding musholla diberi semacam tulisan-tulisan tentang do’a-do’a sholat atau yang lainnya.
• Dibentuk jadwal piket bagi pengurus fosif untuk membersihkan musholla tiap harinya dengan waktu mengambil jam kosong bagi para petugas piket.

Demikian mini design yang telah saya buat, saya berharap apa yang telah saya tulis bisa menjadi pertimbangan untuk kedepannya demi terwujudnya sebuah musholla yang nyaman ketika digunakan untuk sholat. Terimakasih………

Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Syukron wa ‘afwan. . . . .


Tujuan dibuatnya sebuah mushola adalah sebagai tempat bagi umat islam
untuk melaksanakan sholat atau menjalankan aktivitas kerohanian islam
yang lain seperti membaca Al-Qur'an, kajian kitab, berdzikir dan
lain-lain. Mushola memiliki fungsi yang sama dengan masjid.
Perbedaannya adalah terletak pada ukuran kedua bangunan ini. Ukuran
masji pastinya lebih besar daripada ukuran mushola.

Mushola MIPA dibuat sebagai tempat sholat bagi mahasiswa ITS terutama
mahasiswa dari Fakultas MIPA yang terdiri dari jurusan fisika,
matematika, kimia, biologi dan statistika. Mushola MIPA terletak di
Jurusan Fisika tepatnya di bawah Ruang TU Fisika. Dan saat ini mushola
ini juga berfungsi sebagai sekretariat FOSIF(Forum Studi Islam
Fisika).

Agar mahasiswa tetap kerasan dan merasa nyaman untuk sholat tentunya
mushola MIPA harus memiliki desain dan tata ruangan yang baik.
Mahasiswa yang menggunakan mushola terdiri dari laki-laki dan
perempuan. Untuk menghindari terjadinya sentuhan antar laki-laki dan
perempuan pintu mushola seharusnya ada dua. Pintu satu untuk jalan
laki-laki pintu dua untuk jalan perempuan. Dengan adanya dua pintu
tentu akan memudahkan mahasiswa untuk keluar masuk mushola.

Di mushola perlu disediakan Al-Quran agar mahasiswa bisa membacanya.
Selain itu juga perlu disediakan jam dinding sebagai penunjuk waktu
dan lebih banyak sandal agar mahasiswa yang mau berwudhu tidak saling
menunggu dalam waktu yang lama. Dan tak lupa kipas angin agar ruangan
di dalam mushola tidak panas.

Inilah minidesain mushola yang saya tawarkan. Semoga bermanfaat. Terima kasih.


Mushola adalah tempat untuk menunaikan ibadah yang ukurannya lebih kecil dari masjid, musholla harus bersih dan rapi agar pengujung yang akan menunaikan ibadah merasa nyaman dan khusyuk ketika beribadah. Ada banyak hal yang harus diperbaiki pada Mushola FMIPA diantaranya adalah batas atau tabir pemisah antara ikhwan dan akhwat, tabir ini akan lebih efektif kalau menggunakan papan dari kayu atau tembok seperti pada Mushola di PENS. Tabir nantinya akan mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai pemisah dan juga tempat untuk mading. Dimana kedua sisinya penuh dengan tulisan-tulisan yang berbau religi, serta perkembangan terbaru umat islam dari seluruh dunia dari internet. Ini akan lebih menarik dari pada madingnya diluar seperti sekarang ini, jarang ada yang membaca karena letaknya yang kurang srategis yang merupakan jalan dari tempat mengambil air wudhu. Dan musholah harus sering dibersikan agar tidak kotor, dan untuk 2 kipas angin yang tidak bisa digunakan lagi sebaiknya diganti dengan yang baru atau paling tidak diganti dengan hiasan dinding agar tampak lebih indah.
 
Selain itu juga perlu adanya perpustakaan mini yang berisi buku-buku religi, baik berupa buku panduan ataupun novel religi ini akan menarik minat pengunjung. Untuk tempat buku sebaiknya ditempatkan di pojok –pojok yang tidak dapat digunakan untuk sholat ataupun bisa di letakkan di samping tabir, atau bisa juga diletakkan di rak-rak yang dipasang di dinding. Dan untuk mukenah harus di londry minimal 1 kali dalam 2 minggu. Atau diadakan cuci mukena secara bergiliran.Karena jujur saja mukenahnya sangat kotor. Selain itu tidak perlu lemari yang seperti itu, cukup dengan lemari kecil yang dipasang di tembok agar tidak memakan tempat, seperti halnya dengan buku mini perpusnya. Sadalpun harus diperbanyak dan juga keset agar tidak mengotori lantai mushola. Perlu juga di beri hiasan diding serta jam dinding kalau bisa seperti di mesin pakek jam digital yang didalamnya tidak hanya menunjukkan jam berapa tapi juga hari, bulan, tahun, waktu sholat serta pesan-pesan moral untuk pengunjung mushola. Dan yang paling penting adalah tempat wudhu untuk perempuan karena kebanyakan mengambil air wudhu di matematik dan mesin,  padahal di fisika juga ada kamar mandinya hanya saja tidak layak pakai, jadi ini harus diperbaiki agar mereka tidak lari ke mesin ataupun matematik. Halini yang membuat mahasiswi malas sholat di mushola FMIPA. Kalau perlu dibuat tempat wudhu untuk ikwan dan akhwatnya


Adanya mushola FMIPA ini tentu sangat membantu memudahkan para mahasiswa dalam beribadah. Mushola ini selalu ramai setiap tiba waktu sholat. Namun kesannya mushola ini tidak terawat, padahal mushola ini di kawasan MIPA yang memiliki banyak mahasiswa muslim yang mampu merawat mushola mungil ini.

Mushola yang bersih dan indah tentu akan membuat para jamaah sholat khusyuk dalam ibadah dan betah berada di mushola. Untuk itulah perlu adanya restorasi dan pembagian tugas piket kebersihan mushola.

Pertama masalah satir atau pembatas antara jamaah putra dan putrid hendaknya di pakai satir kaku dan kencang supaya terkesan rapi, jangan hanya dari kain yang dicencang bagian atasnya saja. Lalu jika memungkinkan satirnya itu juga sampai depan pintu seperti pada gambar sehingga para jamaah putra dan putrid bias leluasa keluar masuk mushola.

Mukena yang tersedia di rak, sebagian sudah tidak layak pakai. Perlu diganti dengan mukena yang baru. Selain itu mukena-mukenanya perlu dicuci setiap 1 minggu sekali bia tetap terjaga kebersihannya. Mushola akan lebih terlihat indah jika ada sajadahnya, shof solat bisa terlihat rapi

Di mushola perlu juga ada buku-buku eputar agama dan Al-Quran tentunya, sehingga para jamaah bisa membaca al-Quran sehabis sholat, ataupun bisa membaca buku-buku agama yang tentuny bisa menambah keimanan para jamaah.

Rasanya juga perlu ditempelkan jam dinding di mushola, jadwal waktu sholat yang tentunya akan membantu para jamaah dalam melihat waktu.

Penting juga ada kotak amal di dalam mushola, yang uangnya bisa untuk membiayai perawatan untuk mushola ataupun untuk infaq juga.

Sandal-sandal di depan mushola yang dipergunakan untuk mengambil air wudhu perlu juga ditambah jumlahnya, karena sebagian sudah rusak, selain itu perlu juga dibuatkan rak agar tertata rapi.

Untuk jadwal piket kebersihan mushola, pelaksananya diambil dari anggota LDJ se-MIPA. Disini tentu akan mempererat anggota LDJ MIPA.

Kalau bukan kita yang melakukan siapa lagiiiiiiii


Mushola adalah tempat untuk menunaikan ibadah, dan keadaanya harus bersih dan rapi agar pengujung yang akan menunaikan ibadah merasa nyaman. Oleh sebab itu ada banyak hal yang harus diperbaiki pada Mushola FMIPA diantaranya adalah batas atau tabir pemisah yang ada. Untuk tabir akan lebih efektif kalau kita memakai papan dari kayu seperti halnya pada Mushola T.Mesin. karena ketika kipas angin yang terletak di langit-langit mushola membuat tabir itu melayang-layang yang akhirnya juga mempersempit tepat sholat jamaah putri. Tabir nantinya akan mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai pemisah dan juga tempat untuk mading. Dimana kedua sisinya penuh dengan tulisan-tulisan yang berbau religi, serta perkembangan terbaru umat islam dari seluruh dunia dari internet. Ini akan lebih menarik dari pada madingnya diluar seperti sekarang ini, jarang ada yang membaca karena letaknya yang kurang srategis yang merupakan jalan dari tempat mengambil air wudhu. Dan musholah harus sering dibersikan agar tidak kotor, dan untuk 2 kipas angin yang tidak bisa digunakan lagi sebaiknya diganti dengan yang baru atau paling tidak diganti dengan hiasan dinding agar tampak lebih indah.
 
Selain itu juga perlu adanya perpustakaan mini yang berisi buku-buku religi, baik berupa buku panduan ataupun novel religi ini akan menarik minat pengunjung. Untuk tempat buku sebaiknya ditempatkan di pojok –pojok yang tidak dapat digunakan untuk sholat ataupun bisa di letakkan di samping tabir, atau bisa juga diletakkan di rak-rak yang dipasang di dinding. Dan untuk mukenah harus di londry minimal 1 kali dalam 2 minggu. Karena jujur saja mukenahnya sangat kotor dan banyak yang lebih memilih sholat di mesin, termasuk saya. Selain itu tidak perlu lemari yang seperti itu, cukup dengan lemari kecil yang dipasang di tembok agar tidak memakan tempat, seperti halnya dengan buku mini perpusnya. Sadalpun harus diperbanyak dan juga keset agar tidak mengotori lantai mushola. Perlu juga di beri hiasan diding serta jam dinding kalau bisa seperti di mesin pakek jam digital yang didalamnya tidak hanya menunjukkan jam berapa tapi juga hari, bulan, tahun, waktu sholat serta pesan-pesan moral untuk pengunjung mushola. Dan yang paling penting adalah tempat wudhu untuk perempuan karena kebanyakan mengambil air wudhu di matematik dan mesin,  padahal di fisika juga ada kamar mandinya hanya saja tidak layak pakai, jadi ini harus diperbaiki agar mereka tidak lari ke mesin ataupun matematik. Halini yang membuat mahasiswi malas sholat di mushola FMIPA.


Mushola mipa merupakan mushola yang sering dikunjungi oleh para mahasiswa muslim ITS terutama mahasiswa-mahasiswa yang kuliah dekat dengan mushola tersebut. Mushola yang sangat sederhana tetapi banyak pengunjung tersebut sangat memperhatinkan,terutama pada bidang kebersihanya sangat tidak diperhatikan dan tempat wudu yang airnya sering mati. Selain itu pintu mushola yang sangat kecil dan posisi saf harus sangat diperhatikan,contohnya ketika jamaah laki-laki akan masuk mushola dan bersamaan dengan jamaah perempuan maka hal tersebut harus berdesakan dan seharusnya pintu masuka tersebut dibedakan.

Permasalahan-permasalahan pada paragraf pertama tersebut harus segera diselesaikan,akan ada dua persoalan yang akan masuk dalam mini desain saya,yaitu anggota pengurusan mushola dari masalah kebersihan sampai infaq dan perubahan struktur bangunan dan saf yang ada di mushola mipa. Untuk masalah pertama,pengurus fosif harus membentuk kepengurusan khusus untuk pengontrolan di dalam internal mushola MIPA dalam hal kebersihan,perlengkapan dan dana. Anggota fosif relatif sedikit,hal tersebut dapat diatasi dengan double kepengurusan selain masuk dalam mengurus fosif anggota tersebut juga dapat mengurus mushola ataupun dibentuk suatu departemen sendiri untuk hal tersebut. Pada masalah kedua merupakan perubahan konsep posisi pada mushola MIPA. Yang dirubah dalam hal ini antara lain pintu masuk yang sehrusnya dibagi dua,antara jamaah laki-laki dan jamaah perempuan,masalah tersebut dilakukan dengan cara pembagian pintu masuk yang besar menjadi dua bagian. Masalah saf dirubah dari pembatasnya,pada mushola yang sekarang pembatas berada di samping jamaah laki-laki,dan menyebabkan ketika jamaah putri akan keluar mushola dan bersamaan itu pula jamaah laki-laki masih berlangsung maka jamaah putri tersebut harus menunggu ketika akan keluar. Hal tersebut dapat diselesaikan dengan cara pembatas tersebut berada di belakang jamaah laki-laki,dengan aplikasi kerja kita tarik garis lurus dari pintu pembatas tersebut sehingga untuk masalah keluar masuk tidak akan menggangu jamaah. Untuk masalah yang kedua sebaiknya dimusyawarahkan bersama dengan forum islam yang ada di MIPA.

Demikian mini desain mushola MIPA saya jika saya masuk dalam kepengurusan fosif. Sebelum dilakukannya mini desain saya,akan dimusyawarahkan untuk mendapatkan kesepakatan bersama


Jam berapa ya?